Minggu, 15 Februari 2015


Bermodal Urunan Rp 50 Ribuan, 20 Mahasiswa Akpar Majapahit Buka Usaha Sendiri, Dirikan Celcius Bakery


HASRAT kuat 20 mahasiswa Akpar Majapahit untuk membuka usaha sendiri dengan mendirikan Celcius Bakery akhirnya terwujud, setelah keinginan mereka diapresiasi oleh dosen pembimbing, Chef Simon Marga, yang mewakili pihak manajemen Akpar Majapahit, Kamis (4/9) lalu.

Celcius Bakery yang dimanageri oleh Ignazio Kenneth dan anggotanya 19 mahasiswa Semester I Jurusan Pastry Akpar Majapahit itu berhasil menghimpun  modal dasarnya sekitar Rp 1 jutaan. Modal sebesar itu dihimpun dari hasil urunan 20 mahasiswa @ Rp 50.000 perorang.

Sebelum berproduksi, mereka bersepakat membuat beberapa roti kering yang sekarang lagi nge-trend di Surabaya, yakni almond crispy, panacotta (seperti pudding), macaron (sejenis cookies). Selain ketiga produk itu, Celcius Bakery juga melayani pemesanan seperti kue pie dan aneka kue lainnya.

”Dari modal urunan tersebut, kami berhasil memproduksi almond crispy 20 toples dari mika transparan @ukuran 50 gram, panacotta 15 cup dan macaron 30 pieces. Gak nyangka, produk itu ternyata laku keras terutama almond crispy yang dipesan konsumen dari Jember dan Merauke,” ujar Kenneth didampingi Chef Simon Marga, di dapur pastry Tristar Culinary Institute (TCI), Selasa (9/9) siang.

Cara pembelian sistem gethok tular antarteman dan menggunakan layanan online system ternyata direspons luar biasa. Pihaknya tidak mengira kalau produk yang dibuat teman-teman dari Celcius Bakery ini mendapat atensi dari konsumen yang berselera tinggi dan mengerti kualitas.

Almond crispy itu ditawarkan Rp 20.000 per toples. Ada dua pilihan yang rasa original atau green tea. Begitu juga panacotta juga dikemas dua citarasa, yakni panacotta rasa  lemon dan rasa strawberry cream. Untuk panacotta-nya dibandrol Rp 15.000 per cup, sedangkan macaron dilepas Rp 6.000 per piece. Harga tiga produk tersebut sudah memperhitungkan biaya sewa dapur milik kampus.

”Tingginya animo konsumen terhadap almond crispy ini selain karena punya rasa unik, juga bentuknya yang tipis dan renyah ketika digigit. Wadahnya pun kami desain sendiri dari bahan mika transparan yang dihias sedemikian rupa sehingga tampil cantik,” terang Kenneth.

Diakui Ignazio Kenneth, keputusan bulat teman-teman membuka usaha sendiri dengan mendirikan Celcius Bakery ini termotivasi setelah mengikuti kuliah di Akpar Majaphahit. Pihaknya ingin memadukan materi kuliah dengan Entrepreneur, sehingga bisa dijadikan bekal untuk buka usaha sendiri setelah lulus kuliah kelak. Selain itu program ini juga memperkenalkan pendidikan lanjutan S1 Culinary Business.

Terus terang teman-teman yang bergabung di Celcius Bakery ini bisa satu visi dan misi setelah mereka duduk satu bangku kuliah. Kebetulan juga ke-20 mahasiswa ini punya chemistry yang sama untuk bertekad membuka usaha sendiri, sekalipun bermodal urunan  dari menyisihkan uang saku kuliah masing-masing.

Ide membentuk usaha sendiri ini sebelumnya  dikonsultasikan lebih dulu kepada pihak kampus dan diapresiasi oleh Chef Simon Marga, yang juga salah satu dosen Jurusan Pastry di Akpar Majapahit. Menurut Chef Simon, usaha ini merupakan ide orisinil mahasiswa yang tertantang untuk membuka usaha sendiri, dengan bermodalkan kecil-kecilan tetapi bisa untung. Juga bisa memerapkan program Kuliah Sambil Kerja.

Dari pantauan Chef Simon, setelah seminggu proyek mereka bergulir, tanda-tanda bahwa bisnis yang baru dirintis itu ada pembelinya, mereka semakin antusias untuk mengembangkannya bersama-sama.

”Fakta inilah yang membuat kami bangga atas kegigihan 20 mahasiswa baru tersebut dalam mengaplikasikan teori dan mempraktikkannya langsung untuk dijadikan lahan usaha yang diyakini bisa memberi benefid,” tandasnya.

Kenneth juga tidak khawatir kuliahnya bakal terganggu karena dirinya dan teman-teman mengerjakan pesanan ini seusai kuliah mulai pukul 13.00-15.00, sedangkan jadwal kuliahnya pagi mulai pukul 08.00-12.00. 

Demi mengerjakan pembuatan almond crispy, panacotta dan macaron, pihaknya –untuk sementara-- menggunakan fasilitas milik kampus yakni dapur pastry Tristar Culinary Institute Jl Raya Prapen J5 Surabaya. Kampus Baru ini mempunyai Laboratorium Patiseri yg terdiri atas 3 bagian yaitu: Chocolate Room, Pastry Room & Bakery Room. Lalu unt Laboratorium Tataboga nya terdiri atas: Hot Kitchen - Garde Manger Room - Butcher Room & Outdoor Kitchen unt BBQ & Garden Party.
Selain itu ada ruang Display untuk Mahasiswa mempresentasikan Hasil Praktek Kuliah & ada 1 ruang unt perkuliahan pendidikan lanjutan S1 Culinary Business.

Karya mahasiswa Akpar Majapahit ini juga di-display di Matoa Café yang berada di lobi Graha Tristar Jl Raya Jemursari 244 Surabaya. Untuk pemesanan, Anda bisa menghubungi HP 081216622674. Nah tunggu kapan lagi, buruan pesan sekarang juga, dijamin Anda pasti puas, 

Juwono Saroso selaku pembina yayasan Ekaprasetya Mandiri mengharapkan usaha ini bisa berlanjut menjadi besar dan kerjasama antar mahasiswa dan kampus bisa berlanjut untuk menangani project yang lebih besar lagi, Juwono juga optimis dengan adanya pengalaman berbisnis sejak mahasiswa, akan sangat bermanfaat pada saat terjun di dunia kerja maupun berbisnis sendiri. Kampus Tristar Culinary Institute di Prapen J5 juga akan membuka kelas Baking & Pastry Art kelas Advanced. Juga akan membuka kelas Culinology - Molecular Gastronomy dan Food Technology. Saat ini pihak kampus sedang mempersiapkan peralatan & bahan bahan nya. Sarana praktek & kerja juga makin lengkap dengan adanya Le Professeur Cafe & Resto di Kampus Tristar BSD Serpong yg akan dibukan Januari 2015.

(ahn/js)

0 komentar:

Posting Komentar