Studi Tour Mahasiswa Akpar Majapahit ke Thailand
Pulang
dari Thailand, Dapat Ilmu ’Culinary, Hospitality & Tourism’
SEBANYAK 53 mahasiswa jurusan Perhotelan dan Pariwisata Akademi Pariwisata (Akpar) Majapahit didampingi Yanuar Kadaryanto dan Mickey Gunawan (Dosen Akpar Majapahit) danSuwono, kru divisi Multimedia Matoa Holding, mengikutiacara Study Tour to Bangkok, selama empat hari tiga malam, mulai 11 -14 Maret 2014.
Info Kuliah:
Tataboga - Patiseri - Perhotelan - Pariwisata - S1 Culinary Business
Tataboga - Patiseri - Perhotelan - Pariwisata - S1 Culinary Business
Jakarta : 081286358533. PIN BB: 2A96E298.
Surabaya : 081336563094. PIN BB: 2B425821
081234506326. PIN BB: 2A6A1F4E
“”Selama
di Thailand, kami selain menikmati objek wisata di Bangkok dan Pattaya, juga mengajak
mahasiswa melihat dari dekat kelebihan sekolah perhotelan Le Cordon Blue yang
berpusat di Prancis dan membuka cabang di Bangkok,” terang Yanuar sekembalinya dari
Thailand, kemarin.
Rombongan
mahasiswa dan dosen Akpar Majapahit ini terbang langsung dari Surabaya tujuan
Bangkok dengan maskapai Air Asia. Mereka
di-handle oleh Matoa Tour & Travel. Selama di Bangkok dan Pattaya,
anggota rombongan ditemani oleh seorang guide Mr Syarif, pria muslim asli
Thailand yang pernah tinggal di Tulungagung dan kuliah di Universitas Brawijaya.
Di
mata Nugroho Hani Sasongko, mahasiswa D3 Perhotelan dan Pariwisata Akpar Majapahit,
study tour ke mancanegara merupakan sesuatu yang amazing. Dengan membayar biaya
paket tour Rp 3.950.000,00 (hampir Rp 4 juta) yang telah dibayar mahasiswa pada
kuliah semester lima dan enam, sudah termasuk study tour ini.
Info Kuliah:
Tataboga - Patiseri - Perhotelan - Pariwisata - S1 Culinary Business
Tataboga - Patiseri - Perhotelan - Pariwisata - S1 Culinary Business
Jakarta : 081286358533. PIN BB: 2A96E298.
Surabaya : 081336563094. PIN BB: 2B425821
081234506326. PIN BB: 2A6A1F4E
Selama
di Thailand, ia melihat sendiri bagaimana keramahan orang Thailand terhadap wisatawan
yang datang. Selain itu, dia juga salut terhadap cara pihak Thailand mengemas objek-objek
wisata sehingga memikat para turis untuk betah berlama-lama menikmati sisik melik
keindahan dan keunikan budaya masyarakat Thailand.
Dari
sisi kulinernya, Nugroho tidak sepenuhnya cocok dengan masakan Thailand. Bagi dirinya,
ada beberapa menu yang tidak bisa diterima lidahnya, seperti sayur tom yang,
karena terlalu kuat aroma daun ketumbar.”Ini saya kurang cocok.Solusinya, biar perut
saya tidak keroncongan, akhirnya saya mesti
pilah dan pilih menu yang cocok dengan lidah seperti ikan bumbu asam manis,
dadar telur,” ujarnya terus terang.
Dari
sekian objek yang dikunjungi, Nugroho mengaku sangat terkesan dengan kebersihan
Pantai Pattaya yang tidak berbeda jauh dengan Pantai Kuta di Bali..Pantainya bersih,
jalan-jalannya mulus dan di kiri-kanan banyak kafe dan resto, souvenir shop,
hotel dan penginapan berkelas.
Senada dengan Nugroho, Alvan Alvianus, juga Mahasiswa D3 Perhotelan Akpar Majapahit juga mengacungkan dua jempol terhadap kegiatan study tour ke Thailand yang baru saja diikutinya. ”Objek wisata yang dikemas pihak tour leader betul-betul asyik, menyenangkan dan tempatnya keren-keren. Pokoknya amazing-lah,” kata mahasiswa berkacamata minus ini memuji.
Ia mengaku
senang karena semua makanan yang disajikan
rata-rata enak, seperti Tom Yang, Mangga Ketan hingga makanan ekstrem
(extreme food) yakni kodok dibumbui saos, serangga goreng dan ulat dikasih saos.
Pemandangan
alamnya juga keren dan akses jalan menuju objek wisata rata-rata mulus dan bersih.Ini
patut ditiru oleh pemangku kepentingan dalam industry pariwisata di Jatim umumnya
dan Surabaya pada khususnya.
Beberapa
objekwisata yang membuat dirinya sangat berkesan, yakni Wat Arun.Candi Buddha
dengan tinggi menjulang itu coba didakinya sampai puncak, ”Waduh pas turunnya lumayan
susah banget dansaya harus ekstra hati-hati (untuk tidak bilang takut),” tutur Alvan
sambil tersenyum.
Berbeda dengan Nugroho dan Alvan, Dhea Coryna, juga mahasiswa D3 Akpar Majapahit yang mengikuti kegiatan itu, berujar, dirinya lebih sreg dengan acara studi banding di Kampus Le Cordon Blue. Sekolah kuliner yang berpusat di Paris dan membuka cabang di Bangkok itu betul-betul mencerminkan sekolah kuliner yang berkelas.
Hampir
seluruh ruang kelas di kampus Le Cordon Blue rata-rata bersih, layaknya hotel
berbintang. Kitchen dan teknis penyajian masakannya mengedepankan aspek higienis.Aspek
higienis itu yang dijaga betul oleh pihak pengelola sekolah.
Info Kuliah:
Tataboga - Patiseri - Perhotelan - Pariwisata - S1 Culinary Business
Tataboga - Patiseri - Perhotelan - Pariwisata - S1 Culinary Business
Jakarta : 081286358533. PIN BB: 2A96E298.
Surabaya : 081336563094. PIN BB: 2B425821
081234506326. PIN BB: 2A6A1F4E
Dari aspek perkuliahan, dirinya juga terkesan karena teori dan praktik yang diajarkan oleh chef (dosen), bisa langsung dipraktikkan di laboratorium (kitchen).Satu hal lagi yang membuatnya terkesan adalah fasilitas di lab multimedia. ”Wah, lab multimedianya betul-betul bagus dan super lengkap,” ujar Dhea seraya menambahkan bahwa perkuliahan di Le Cordon Blue menggunakan bahasa Inggris termasuk petugas resepsionisnya.
Menyinggung
soal biaya kuliah D4 di Le Cordon Blue, Dhea mengakui cukup fantastis. ”Untuk tiga
bulan pertama dikenai 210.000 bath atau setara Rp 77,3 juta. Jadi kalau sembilan
bulan, mahasiswa harus bayar sekitar Rp 210 juta. Wooo…, biaya sebesar itu saya
kira sebanding dengan kualitas dan nama besar Le Cordon Blue,” pungkas gadis cantik
ini mencoba membandingkan dengan biaya kuliah di tempatnya belajar sekarang. (ahn)
Untuk Informasi
Pendaftaran, Silakan menghubungi:
081233752227, 081357866283, 081336563094, 081234506326.
Atau anda bisa juga add BB PIN:
081233752227, 081357866283, 081336563094, 081234506326.
Atau anda bisa juga add BB PIN:
2A1CE131,
2B517ECB, 2B425821, 2A6A1F4E.
Kunjungi juga web resmi kami di
http://www.majapahit.org ; www.tristarculinaryinstitute.com
Bergabunglah
dengan AKADEMI PARIWISATA MAJAPAHIT - For The Best Future.Kunjungi juga web resmi kami di
http://www.majapahit.org ; www.tristarculinaryinstitute.com
0 komentar:
Posting Komentar