Perayaan Natal Makin Seru Dengan Indahnya “Ginger Bread House”
Tak sebatas pohon natal beserta hiasan lampu kerlap-kerlip serta
ornamennya yang membuat bergairah dalam menyambut perayaan Natal.
Kehadiran “Ginger Bread House” dalam sebuah ruangan untuk menyambut
Natal, tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri. Tak heran jika
keindahan replika “Ginger Bread House” yang menjulang tinggi bisa
menjadi centerpiece untuk disuguhkan ke ruang publik. Seperti, kampus
‘Akademi Pariwisata Majapahit ’ tak kalah unjuk aksi memeriahkan
semarak perayaan Natal tahun ini, dengan memajang Ginger Bread House di
lobby kampus.
Mungkin sudah banyak yang tahu, Gingerbread atau kue jahe merupakan
salah satu "santapan wajib" di setiap perayaan Natal. Kue ini yang
dinanti-nanti saat Natal, karena kelezatan citarasanya serta manfaat
yang dihasilkan dari kue tersebut. Selain rasa dan manfaat dari
gingerbread, bentuk dari gingerbread sendiri sudah cukup berubah dari
yang awalnya berbentuk boneka salju, pohon Natal, atau Sinterklas
menjadi berbagai bentuk yang cukup unik. Kini kue jahe dibuat dengan
bentuk menyerupai manusia atau bahkan menyerupai rumah.
Umumnya, rumah-rumah kue jahe tersebut memiliki bentuk yang sama. Tampak
di kampus Akademi Pariwisata Majapahit mengusung rumah mini
berbahan dasar kue jahe dengan gaya arsitektur rumah umum berasal dari
era Victoria. Gaya rumah tersebut cukup populer, dengan karakter khusus
tampak pada atap yang menjulang tinggi disertai cerobong asap perapian,
teras depan dengan taman yang tampak luas, serta detil menyerupai
kue-kue dan pohon natal.
Lantas, susahkah membuat replika rumah kue jahe ini ?
Rumit dan membutuhkan kreatifitas itu pasti. Itulah gambaran dari para
dosen Pastry dan team serta mahasiswa Akpar Majapahit dalam pembuatan
replika ‘Gingerbread House’. Mulai membuat konsep desain hingga
menyiapkan topper kue dan hiasan khas Natal yang cukup unik. Tak hanya
itu, detail hiasan pada rumah kue jahe tema ini begitu penting, karena
untuk membentuk sebuah keindahan rumah mini makin berkesan.
Rumah kue jahe ini hanyalah sebuah replika, jadi kue-kue yang menempel
pada dinding dan atap rumah tidak bisa dimakan. Walaupun bahan yang
digunakan terdiri dari tepung terigu, gula, telur, baking soda, jahe
bubuk dan air. Namun, dengan ditambahnya bahan amoniak yang menjadikan
kue ini teksturnya keras dan bisa berdaya simpan lama saat dipajang
diruang publik.
Chef Lily, salah satu dosen pasrty mengungkapkan pembuatan sebuah rumah jahe dengan hiasan semburan salju serta lengkap ornamennya ini dibuat selama kurang lebih lima hari. Rumah mini berukuran 1,4 x 80 x 1,5 m ini dibuat dari 41 kg tepung terigu.
Bagi
Chef Lily dan team, membuat gingerbread house ini memberikan kesan
tersendiri. Walaupun dirasa banyak sukanya bisa akrab bekerjasama dengan
team dan mahasiswa sehingga bisa menghasilkan karya indah sebuah rumah
mini, tentu kesulitan dalam merangkai kue harus dilaluinya. ‘Wah,
pengerjaan rumah kue jahe ini yang susah sih pada saat menempel setiap
kue pada dinding dan atap, kalau tidah hati-hati kue-kuenya bisa tidak
lengket dan hasilnya bisa kurang sempurna’ ungkapnya.
Salah satu detil yang memberikan kesan "rumah kue jahe" adalah bagian
dalam rumah ternyata ada isinya seperti pohon natal lengkap dengan sofa
seperti interior rumah dan ada tempat perapian. Anda juga dapat
memadupadankan beberapa detil khas "rumah kue jahe" ini di rumah Anda
sendiri. Nah, tertarik mencoba untuk merayakan Natal di rumah Anda? *Upi
Info lebih lanjut hubungi atau datang di:
Akademi Pariwisata Majapahit Surabaya
Jl. Raya Jemursari 244 - Surabaya
PH: 031-8433224-5, 8480821-2
081 233 75 2227, 081 2345 06 326
Kampus Mojokerto
Jln. Raya Jabon KM 07
The Best Hotel School - Surabaya
Akademi Tataboga & Patiseri
Fasilitas Terbaik & Terlengkap
Kampus Mojokerto
Jln. Raya Jabon KM 07
The Best Hotel School - Surabaya
Akademi Tataboga & Patiseri
Fasilitas Terbaik & Terlengkap
0 komentar:
Posting Komentar