30
Petani Manggis Belajar Buat Cuka, Selai, Sari Buah, Dodol dan Wine dari Buah Manggis
HARGA sebuah kepercayaan memang
mahal. Ini dibuktikan Tristar Culinary Institute (TCI) Surabaya yang dipercaya Pemkab
Wonosobo Jateng memberi pelatihan kepada 30 petani manggis berupa penanganan teknologi
pasca panen, menyusul semakin meningkatnya
hasil panen buah manggis dari daerah tersebut.
Merasa tersanjung karena mendapatkan
kepercayaan dari Pemkab Wonosobo, maka pihak TCI pun mengirim tim lengkap yang
tediri dari chef Lydia Nursanti, chef Gansar Aji Santoso, asisten chef
WahyudanSuwono (kameramen) keWonosobo.
Pelatihan olahan manggis untuk membuat cuka, sari buah (minuman dalam kemasan), selai, dodol manggis, wine, bubuk granusasi (untuk buat permen dan minuman) bersama petani manggis itu dihelat pada 11-13 Mei 2014.
Pelatihan penanganan pasca panen buah manggis itu merupakan kerja bareng antara Pemkab Wonosobo dengan melibatkan
PT Sido Muncul, Mitra Herbal Indonesia (MHI) dan TCI Surabaya.
Pelatihan hari pertama,
peserta pelatihan diajak praktik langsung membuat dodol manggis, selai,
bubukgranulasi (untuk permen dan minuman).Bubuk granulasi dibuat dari sari buah
manggis dicampur gula pasir, Bahan ini kemudian disangrai sampai menjadi granul.
Granul ini dibikin bubuk (untuk minuman) atau granulasi untukmembuat permen.
Christian Gunawan dari MHI
mengatakan, latar belakang dihelatnya pelatihan membuat aneka olahan dari buah manggis
karena hasil panen manggis di daerah Wonosobo dari tahun ketahun trennya terus meningkat.
Nah, pada saat panen raya, banyak buah manggis yang tidak terserap pasar sehingga
harga buah di tingkat petani anjlok.
Untuk mengurangi kerugian di
tingkat petani, maka Pemkab Wonosobo bersama MHI dan PT Sido Muncul tergerak untuk
memberi pelatihan kepada anggota kelompok tani manggis berupa tata cara mengolah
buah manggis, sehingga punya nilai tambah secara ekonomi bagi petani manggis dan
keluarganya.
Pasalnya, buah manggis yang
tersedia melimpah pada saat panen raya bisa dijadikan aneka makanan olahan yang
punya nilai ekonomi tinggi. Selain itu, kulit manggis yang selama ini menjadi sampah
(limbah) juga ”laku” karena diserap oleh pihak MHI untuk bahan baku pembuatan obat
herbal yang bermanfaat bagi kesehatan masyarakat.
Selain itu, sebagai apresiasi
kepada petani manggis yang mengikuti pelatihan tersebut maka Pemkab Wonosobo melalui
pihak MHI memberikan 30 bibit tanaman cabe obat, 30 bibit tanaman kapulaga, 30
bibit tanaman kayu ulet, 30 bibit tanaman obat lainnya berikut contoh produk jadi
dari hasil pengolahan tanaman obat.
Chef Lydia Nursanti dari TCI
Surabaya menambahkan, pelatihan aneka olahan buah manggis yang diikuti 30
petani manggis ini berjalan lancar berkat atensi yang luar biasa dari Pemkab Wonosobo,
PT Sido Muncul dan pihak MHI.
”Kedepan, pelatihan semacam ini
akan terus digalakkan oleh pemda setempat mengingat besarnya manfaat yang
diperoleh petani dan keluarganya. Terobosan ini tentu memberi angin segar bagi petani
untuk tetap fokus menjalankan usaha taninya,”terang Santi, sapaan karib Lydia
Nursanti di ruang kerjanya, kemarin. (ahn)
Untuk Informasi
Pendaftaran, Silakan menghubungi:
081233752227, 081357866283, 081336563094, 081234506326.
Atau anda bisa juga add BB PIN:
081233752227, 081357866283, 081336563094, 081234506326.
Atau anda bisa juga add BB PIN:
2A1CE131,
2B517ECB, 2B425821, 2A6A1F4E.
Kunjungi juga web resmi kami di
http://www.majapahit.org ; www.tristarculinaryinstitute.com
Kunjungi juga web resmi kami di
http://www.majapahit.org ; www.tristarculinaryinstitute.com
Bergabunglah
dengan AKADEMI PARIWISATA MAJAPAHIT - For The Best Future.
0 komentar:
Posting Komentar