Kamis, 19 Februari 2015

Wisata Kelenteng (Tuban & Semarang) - Akpar Majapahit Surabaya

Menyusuri 2 Kelenteng Yang Eksotik
Di Kota Tuban & Semarang
Mungkin cerita ini bisa menjadi bagian dari wisata religi saat tahun baru imlek. Pesona bangunan kelenteng menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi 2 (dua) mahasiswa Akademi Pariwisata Majapahit Surabaya, yaitu Reza Liem dan Putri. Berikut cerita mereka, menyusuri 2 Kelenteng yang eksotik di kota Tuban dan Semarang.
Kemewahan Kelenteng Kwan Sing Bio – Tuban 
(part.1)

Kelenteng Kwan Sing Bio lokasinya berada di tepi jalan raya utama jalur Pantai Utara tepatnya di Jalan Raya R.E. Martadinata, Tuban – Jawa Timur. Sebelum memasuki kelenteng Kwan Sing Bio, sebuah gerbang dengan bentuk khas ada replika hewan Kepiting akan menyambut pengunjung kelenteng. Konon bermakna simbolis dipercaya dapat memberi perlindungan pada kelenteng dan umatnya dari pengaruh unsur-unsur jahat sekaligus mengusirnya. 
Bangunan utama Kelenteng Kwan Sing Bio, tampak sebuah ruangan yang di bagian depan untuk membakar dupa dan hio dengan terdapat banyak lilin berbagai ukuran. Di sini para umat kelenteng dapat bersembahyang dengan menghadap utara, ke arah laut. 
Di belakang bangunan utama kelenteng terdapat taman yang cukup asri disebut Taman Dua Naga karena disana terdapat patung sepasang naga. Lanjut, masih di bagian luarnya pada sebelah kanan-kiri dan depan terdapat patung-patung para tokoh pembesar dalam sejarah dan legenda Tiongkok. Patung-patung itu ditampilkan dengan penggarapan pada ekspresi, detail dan warna yang cukup bagus dan menarik.
Tampak bangunan Sembilan Gada Suci, terdapat ruangan semacam aula yang cukup luas dengan relief-relief berisi kisah legenda China yang berukuran cukup besar pada dinding di bagian barat dan timur. Salah satu relief itu berkisah tentang Legenda Delapan Dewa (Pat Sien). 
Kelenteng Kwan Sing Bio menganut ajaran Tri Dharma yaitu Budha, Tao dan Konghucu dengan pemujaan pada dewa utamanya yaitu Dewa Kwan Kong. Selaras dengan arti nama Kwan Sing Bio yang berarti kelenteng untuk memuja dan menghormati Dewa Kwan Kong. Ini tampak pada langit-langit ruangan terdapat ornament bergambar lambang umat Tri Darma yaitu Swastika (Budha), Yin dan Yang (Khong Hucu) dan Genta Rohani (Konfusius)  
Melangkahkan kaki keluar dari ruangan ini di bagian belakangnya terdapat halaman yang sangat luas. Di halaman inilah terdapat bangunan yang cukup megah laksana istana kaisar China yang bertingkat, besar dan mewah dengan hiasan kepiting di bagian atasnya. Kemewahan bangunan ini makin lengkap dengan gerbang, taman, kolam dan jembatan penghubung. Bangunan yang cukup menarik dan artistik ini digunakan sebagai panggung terbuka untuk pentas kesenian ala China. Banyak pengunjung yang masuk ke bangunan ini untuk menikmati keindahannya sambil tak lupa berfoto ria. 
Di sebelah barat terdapat bangunan yang berfungsi sebagai tempat makan dan dapur umum. Siapapun dan kapan pun boleh makan disana secara gratis dengan jenis makanan yang disediakan oleh pihak kelenteng. *Upi
Kampus Akademi Pariwisata Majapahit
Kampus Mojokerto | Jl. Raya Jabon KM 07, Mojokerto
E-mail : akparmajapahit@gmail.com
Graha Tristar | Jl. Raya Jemursari 244, Surabaya 
Tel. (031) 8480821-22. 8433224-25. 8410109
Hp. 081233752227, 081234506326
Blackberry PIN : 2A1CE131 ; 2A6A1F4E
Fax. (031) 8432050


www.majapahit.org / www.matoa.info

0 komentar:

Posting Komentar