Wisata Kelenteng (Tuban & Semarang) - Akpar Majapahit Surabaya
Menyusuri 2 Kelenteng Yang Eksotik
Di Kota Tuban & Semarang
Mungkin cerita ini bisa menjadi bagian dari wisata religi saat tahun
baru imlek. Pesona bangunan kelenteng menjadi salah satu daya tarik
tersendiri bagi 2 (dua) mahasiswa Akademi Pariwisata Majapahit Surabaya,
yaitu Reza Liem dan Putri. Berikut cerita mereka, menyusuri 2 Kelenteng
yang eksotik di kota Tuban dan Semarang.
Kemewahan Kelenteng Kwan Sing Bio – Tuban
(part.1)
(part.1)
Kelenteng Kwan Sing Bio lokasinya berada di tepi jalan raya utama jalur
Pantai Utara tepatnya di Jalan Raya R.E. Martadinata, Tuban – Jawa
Timur. Sebelum memasuki kelenteng Kwan Sing Bio, sebuah gerbang dengan
bentuk khas ada replika hewan Kepiting akan menyambut pengunjung
kelenteng. Konon bermakna simbolis dipercaya dapat memberi perlindungan
pada kelenteng dan umatnya dari pengaruh unsur-unsur jahat sekaligus
mengusirnya.
Bangunan utama Kelenteng Kwan Sing Bio, tampak sebuah ruangan yang di
bagian depan untuk membakar dupa dan hio dengan terdapat banyak lilin
berbagai ukuran. Di sini para umat kelenteng dapat bersembahyang dengan
menghadap utara, ke arah laut.
Di
belakang bangunan utama kelenteng terdapat taman yang cukup asri
disebut Taman Dua Naga karena disana terdapat patung sepasang naga.
Lanjut, masih di bagian luarnya pada sebelah kanan-kiri dan depan
terdapat patung-patung para tokoh pembesar dalam sejarah dan legenda
Tiongkok. Patung-patung itu ditampilkan dengan penggarapan pada
ekspresi, detail dan warna yang cukup bagus dan menarik.
Tampak bangunan Sembilan Gada Suci, terdapat ruangan semacam aula yang
cukup luas dengan relief-relief berisi kisah legenda China yang
berukuran cukup besar pada dinding di bagian barat dan timur. Salah satu
relief itu berkisah tentang Legenda Delapan Dewa (Pat Sien).
Kelenteng Kwan Sing Bio menganut ajaran Tri Dharma yaitu Budha, Tao dan
Konghucu dengan pemujaan pada dewa utamanya yaitu Dewa Kwan Kong.
Selaras dengan arti nama Kwan Sing Bio yang berarti kelenteng untuk
memuja dan menghormati Dewa Kwan Kong. Ini tampak pada langit-langit
ruangan terdapat ornament bergambar lambang umat Tri Darma yaitu
Swastika (Budha), Yin dan Yang (Khong Hucu) dan Genta Rohani (Konfusius)
Melangkahkan kaki keluar dari ruangan ini di bagian belakangnya terdapat
halaman yang sangat luas. Di halaman inilah terdapat bangunan yang
cukup megah laksana istana kaisar China yang bertingkat, besar dan mewah
dengan hiasan kepiting di bagian atasnya. Kemewahan bangunan ini makin
lengkap dengan gerbang, taman, kolam dan jembatan penghubung. Bangunan
yang cukup menarik dan artistik ini digunakan sebagai panggung terbuka
untuk pentas kesenian ala China. Banyak pengunjung yang masuk ke
bangunan ini untuk menikmati keindahannya sambil tak lupa berfoto ria.
Di sebelah barat terdapat bangunan yang berfungsi sebagai tempat makan
dan dapur umum. Siapapun dan kapan pun boleh makan disana secara gratis
dengan jenis makanan yang disediakan oleh pihak kelenteng. *Upi
Kampus Akademi Pariwisata Majapahit
Kampus Mojokerto | Jl. Raya Jabon KM 07, Mojokerto
E-mail : akparmajapahit@gmail.com
Graha Tristar | Jl. Raya Jemursari 244, Surabaya
Tel. (031) 8480821-22. 8433224-25. 8410109
Hp. 081233752227, 081234506326
Blackberry PIN : 2A1CE131 ; 2A6A1F4E
Fax. (031) 8432050
www.majapahit.org / www.matoa.info
0 komentar:
Posting Komentar