Minggu, 15 Februari 2015


Kisah Perjalanan Santi, Indah, Rosi dan Hafid dari Kabupaten Dompu, NTB

Pantai Lakey nan Eksotik, Bikin Siapapun Simpatik

Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui. Sekali berangkat menunaikan tugas memberikan pelatihan membuat siomay, abon ikan, tahu dan tempe kepada ibu-ibu di Desa Hu’u dan Desa Adu Kecamatan Hu’u Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB) 22 dan 23 Oktober 2014 lalu, ternyata masih ada waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk pelesir di Pantai Lakey, Dompu NTB. Berikut catatan perjalanan Nursanti dan Indah Fitriana, dua orang instruktur dari Tristar Culinary Institute (TCI) Surabaya usai memberikan pelatihan memasak di Dompu NTB.

SETELAH sukses memberikan pelatihan pembuatan siomay, abon ikan, tahu dan tempe kepada ibu-ibu rumah tangga di Kabupaten Dompu NTB, tim instruktur dari TCI yakni Nursanti dan Indah Fitriana dengan dibantu asistennya masing-masing  M Abdul Rosi dan Hafid Hurriah, mereka sepakat pelesir di Pantai Dompu. Berangkat dari tempatnya menginap di Resort Ani Lestari menuju pantai tersebut.

Pantai Lakey yang terletak di Kecamatan Hiu, Kabupaten Dompu, Pulau Sumbawa NTB ini memang cukup eksotik karena memiliki ombak yang besar dan tinggi. Tidak hanya itu, pasir di pantai ini juga putih dan berkilau. Inilah yang membuat Pantai Lakey begitu istimewa.

Penasaran dengan pantai ini? Santi, Indah, Rosi dan Hafid yang datang dari Surabaya ke Bima dengan perjalanan udara. Setelah merampungkan kegiatan siomay, abon ikan, tahu dan tempe bersam ibu-ibu rumah tangga,  kemudian mereka sepakat meluncur ke Pantai Lakey dengan perjalanan darat yang dimulai dari tempat penginapan, kira-kira ditempuh setengah jam saja.

Sementara itu kalau Anda berangkat dari bandara langsung dengan perjalanan darat menuju Dompu, ditempuh selama kurang lebih dua jam. Cukup lama tetapi semua  tetapi semua itu akan terbayar begitu Anda tiba di lokasi.

Laut biru dengan hamparan pasir putih berkilau menyambut kedatangan setiap turis yang datang, lengkap dengan udara panas sekitar pantai terasa begitu menggigit kulit. Indahnya bebatuan raksasa yang ditabrak ombak besar menambah daya pikat sang pantai.

”Sesampai di pantai itu, saya melihat banyak aktivitas yang dilakukan turis begitu tiba di Pantai Lakey seperti berenang dan tentu saja surfing. Kebanyakan dari turis yang datang tertantang untuk menaklukkan empat jenis ombak di Pantai Lakey, yaitu Nangas, Lakey Peak, Pipe dan Periscope,” terang Santi yang sempat berselfi ria dengan tiga rekan sekantornya tersebut. 


Untuk Anda yang tidak ingin berbasah-basahan, bisa menikmati keindahan pantai dari atas perbukitan hijau yang mengelilinginya. Mendakilah ke atas bukit dan Anda bisa melihat keindahan pesona Pantai Lakey dari ketinggian.

Sayangnya, keberadaan pantai ini belum banyak diketahui orang, bahkan penduduk Indonesia sekalipun. Beberapa wisatawan yang datang justru banyak yang berasal dari mancanegara seperti Amerika dan Australia.

”Kurang memadainya fasilitas yang ada di Pantai Lakey adalah salah satu factor utama kurang diliriknya pantai ini. Namun itu tidak menyurutkan kami untuk datang ke sana. Toh niat kami hanya refreshing sebelum kembali ke Surabaya,” tukas Indah Fitriana yang mendampingi Santi, sapaan karib Nursanti di kantornya.

Memang diakuinya, jalan menuju pantai tersebut masih tampak kurang terawan dengan banyaknya sampah yang berserakan. Akomodasi yang memadai juga belum tersedia di sekitar pantai ini. Boleh jadi pantai tersebut masih betul-betul alami, “Barangkali ini yang justru dicari oleh turis mancanegara karena lebih eksotik sehingga bikin mereka simpatik,” ulasnya.

Sementara itu, dari situs resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Dompu, berselancar di Pantai Kuta atau Pangandaran, mungkin sudah biasa. Tapi diam-diam, Pantai Lakey di Dompu NTB memiliki ombak yang menakjubkan. Inilah surge surfing tersembunyi di Indonesia, yang diincar pemain surfing dari luar negeri.



Nah jika Anda salah satu pecinta olahraga surfing, pastikanlah untuk bisa menaklukkan ombak yang ada di Pantai Lakey Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB). Ombak di pantai ini memang terkenal tinggi dan besar. Hampir setiap turis yang datang memuji Pantai Lakey sebagai salah satu tempat surfing terbaik di dunia. Bagaimana dengan Anda?

Melihat keeksotikan Pantai Lakey dengan deburan ombaknya, menyegarkan suasana. Bagaimana tidak, usai berbagi ilmu dengan ibu-ibu rumah tangga di Kecamatan Hu’u,  selama dua hari, keempat personel TCI bisa meluangkan waktu untuk menikmati keeksotikan Pantai Lakey yang namanya belakangan mulai mendunia karena dikenal sebagai surga bagi peselancar yang masih tersembunyi di Indonesia.

”Ini berkah bagi kami bisa mengunjungi sekaligus menikmati keindahan Pantai Lakey yang terkenal itu setelah mendapat kesempatan bertugas ke luar pulau.  Sungguh ini sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Usai memberi pelatihan kami menjadi fresh kembali,” ujar Santi sapaan akrab Nursanti saat menunjukkan foto-foto kegiatan sepulang dari memberikan pelatihan di NTB ditemani Indah Fitriana.

Selain itu, kehadirannya ke NTB menjadi pengalaman berharga. Pasalnya, lokasi pelatihan itu boleh dibilang daerah marginal. Dari Bandara Sultan Hasanuddin NTB ke Dompu (tenpat menginap tim TCI di Resort Ani Lestari) ditempuh perjalanan darat dua jam. Sementara itu, perjalanan dari tempat penginapan ke lokasi tim pertama (pembuatan siomay dan abon ikan) hanya ditempuh lima menit, sedangkan perjalanan dari penginapan ke lokasi tim kedua (pembuatan tahu dan tempe) kurang lebih 15 menit.

Meskipun daerahnya marginal, namun semangat kebersamaan yang ditunjukkan oleh ibu-ibu dalam mengikuti pelatihan membuat siomay, abon ikan, tahu dan tempe tersebut patut diacungi jempol. Mereka antusias mengikuti penjelasan instruktur yang menyampaikan materi dengan bahasa paling sederhana dan mudah dipahami peserta pelatihan.





Keakraban lain yang tercipta adalah suasana kekeluargaan dari para peserta pelatihan. Ibu-ibu rumah tangga ini juga tidak pelit berbagi hasil kebun di pekarangan rumah mereka, apalagi sekarang bertepatan musim buah mangga. ”Sebelum pulang ke Surabaya, ada peserta yang memberi kami oleh-oleh buah mangga yang harum baunya, rasa buahnya manis  dan daging buahnya pun lembut tidak berserat. Nyam. nyam uenakkk tenan……,” pungkas Santi. (ahn)

0 komentar:

Posting Komentar