Kisah Perjalanan Santi, Indah, Rosi dan Hafid dari Kabupaten Dompu, NTB
Pantai Lakey nan Eksotik, Bikin Siapapun Simpatik
Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui.
Sekali berangkat menunaikan tugas memberikan pelatihan membuat siomay, abon
ikan, tahu dan tempe kepada ibu-ibu di Desa Hu’u dan Desa Adu Kecamatan Hu’u
Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB) 22 dan 23 Oktober 2014 lalu, ternyata
masih ada waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk pelesir di Pantai Lakey,
Dompu NTB. Berikut catatan perjalanan Nursanti dan Indah Fitriana, dua orang
instruktur dari Tristar Culinary Institute (TCI) Surabaya usai memberikan
pelatihan memasak di Dompu NTB.
SETELAH
sukses memberikan pelatihan pembuatan siomay, abon ikan, tahu dan tempe kepada
ibu-ibu rumah tangga di Kabupaten Dompu NTB, tim instruktur dari TCI yakni
Nursanti dan Indah Fitriana dengan dibantu asistennya masing-masing M
Abdul Rosi dan Hafid Hurriah, mereka sepakat pelesir di Pantai Dompu. Berangkat
dari tempatnya menginap di Resort Ani Lestari menuju pantai tersebut.
Pantai
Lakey yang terletak di Kecamatan Hiu, Kabupaten Dompu, Pulau Sumbawa NTB ini
memang cukup eksotik karena memiliki ombak yang besar dan tinggi. Tidak hanya
itu, pasir di pantai ini juga putih dan berkilau. Inilah yang membuat Pantai
Lakey begitu istimewa.
Penasaran
dengan pantai ini? Santi, Indah, Rosi dan Hafid yang datang dari Surabaya ke
Bima dengan perjalanan udara. Setelah merampungkan kegiatan siomay, abon ikan,
tahu dan tempe bersam ibu-ibu rumah tangga, kemudian mereka sepakat
meluncur ke Pantai Lakey dengan perjalanan darat yang dimulai dari tempat
penginapan, kira-kira ditempuh setengah jam saja.
Sementara
itu kalau Anda berangkat dari bandara langsung dengan perjalanan darat menuju
Dompu, ditempuh selama kurang lebih dua jam. Cukup lama tetapi semua
tetapi semua itu akan terbayar begitu Anda tiba di lokasi.
Laut
biru dengan hamparan pasir putih berkilau menyambut kedatangan setiap turis
yang datang, lengkap dengan udara panas sekitar pantai terasa begitu menggigit
kulit. Indahnya bebatuan raksasa yang ditabrak ombak besar menambah daya pikat
sang pantai.
”Sesampai
di pantai itu, saya melihat banyak aktivitas yang dilakukan turis begitu tiba
di Pantai Lakey seperti berenang dan tentu saja surfing. Kebanyakan dari turis yang
datang tertantang untuk menaklukkan empat jenis ombak di Pantai Lakey, yaitu
Nangas, Lakey Peak, Pipe dan Periscope,” terang Santi yang sempat berselfi ria
dengan tiga rekan sekantornya tersebut.
Untuk
Anda yang tidak ingin berbasah-basahan, bisa menikmati keindahan pantai dari
atas perbukitan hijau yang mengelilinginya. Mendakilah ke atas bukit dan Anda
bisa melihat keindahan pesona Pantai Lakey dari ketinggian.
Sayangnya,
keberadaan pantai ini belum banyak diketahui orang, bahkan penduduk Indonesia
sekalipun. Beberapa wisatawan yang datang justru banyak yang berasal dari
mancanegara seperti Amerika dan Australia.
”Kurang
memadainya fasilitas yang ada di Pantai Lakey adalah salah satu factor utama
kurang diliriknya pantai ini. Namun itu tidak menyurutkan kami untuk datang ke
sana. Toh niat kami hanya refreshing sebelum kembali ke Surabaya,” tukas Indah
Fitriana yang mendampingi Santi, sapaan karib Nursanti di kantornya.
Memang
diakuinya, jalan menuju pantai tersebut masih tampak kurang terawan dengan
banyaknya sampah yang berserakan. Akomodasi yang memadai juga belum tersedia di
sekitar pantai ini. Boleh jadi pantai tersebut masih betul-betul alami,
“Barangkali ini yang justru dicari oleh turis mancanegara karena lebih eksotik
sehingga bikin mereka simpatik,” ulasnya.
Sementara
itu, dari situs resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Dompu, berselancar di Pantai
Kuta atau Pangandaran, mungkin sudah biasa. Tapi diam-diam, Pantai Lakey di
Dompu NTB memiliki ombak yang menakjubkan. Inilah surge surfing tersembunyi di
Indonesia, yang diincar pemain surfing dari luar negeri.
Nah
jika Anda salah satu pecinta olahraga surfing, pastikanlah untuk bisa
menaklukkan ombak yang ada di Pantai Lakey Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ombak di pantai ini memang terkenal tinggi dan besar. Hampir setiap turis yang
datang memuji Pantai Lakey sebagai salah satu tempat surfing terbaik di dunia.
Bagaimana dengan Anda?
Melihat
keeksotikan Pantai Lakey dengan deburan ombaknya, menyegarkan suasana.
Bagaimana tidak, usai berbagi ilmu dengan ibu-ibu rumah tangga di Kecamatan
Hu’u, selama dua hari, keempat personel TCI bisa meluangkan waktu untuk
menikmati keeksotikan Pantai Lakey yang namanya belakangan mulai mendunia
karena dikenal sebagai surga bagi peselancar yang masih tersembunyi di
Indonesia.
”Ini
berkah bagi kami bisa mengunjungi sekaligus menikmati keindahan Pantai Lakey
yang terkenal itu setelah mendapat kesempatan bertugas ke luar pulau. Sungguh
ini sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Usai memberi pelatihan kami menjadi
fresh kembali,” ujar Santi sapaan akrab Nursanti saat menunjukkan foto-foto
kegiatan sepulang dari memberikan pelatihan di NTB ditemani Indah Fitriana.
Selain
itu, kehadirannya ke NTB menjadi pengalaman berharga. Pasalnya, lokasi
pelatihan itu boleh dibilang daerah marginal. Dari Bandara Sultan Hasanuddin
NTB ke Dompu (tenpat menginap tim TCI di Resort Ani Lestari) ditempuh
perjalanan darat dua jam. Sementara itu, perjalanan dari tempat penginapan ke
lokasi tim pertama (pembuatan siomay dan abon ikan) hanya ditempuh lima menit,
sedangkan perjalanan dari penginapan ke lokasi tim kedua (pembuatan tahu dan
tempe) kurang lebih 15 menit.
Meskipun
daerahnya marginal, namun semangat kebersamaan yang ditunjukkan oleh ibu-ibu
dalam mengikuti pelatihan membuat siomay, abon ikan, tahu dan tempe tersebut
patut diacungi jempol. Mereka antusias mengikuti penjelasan instruktur yang
menyampaikan materi dengan bahasa paling sederhana dan mudah dipahami peserta
pelatihan.
Keakraban
lain yang tercipta adalah suasana kekeluargaan dari para peserta pelatihan.
Ibu-ibu rumah tangga ini juga tidak pelit berbagi hasil kebun di pekarangan
rumah mereka, apalagi sekarang bertepatan musim buah mangga. ”Sebelum pulang ke
Surabaya, ada peserta yang memberi kami oleh-oleh buah mangga yang harum
baunya, rasa buahnya manis dan daging buahnya pun lembut tidak berserat.
Nyam. nyam uenakkk tenan……,” pungkas Santi. (ahn)
0 komentar:
Posting Komentar