Demi
Menggapai Peluang Bisnis, Belajar Membuat Kecap pun Dilakoni
DI MATA Christovictor, belajar membuat kecap di dapur uji
Tristar Culinary Institute (TCI) bersama papanya bukan hal yang tabu, apalagi jika
paket pelatihan yang diambil adalah kursus private. Makanya, Christo
betul-betul all out ketika mengikuti pelatihan membuat kecap di TCI mulai pukul
09.00-14.00.
”Dengan mengambil private, kami bisa lebih fokus
mendengarkan penjelasan pihak instruktur dan mempraktikkannya langsung
bagaimana cara yang benar membuat kecap yang disuka semua orang, sehingga kelak
bisa kami aplikasikan dalam skala industri,” kata Christo, sapaan akrab alumni
PTS ternama di Malang, jurusan teknik industri tersebut.
Kedatangannya di lab uji TCI beberapa pertengahan Oktober lalu, sebagai bagian dari langkah dirinya untuk mencoba menerjuni bisnis kecap. Pasalnya, meskipun industry kecap skala kecil (rumahan dengan teknologi tradisional) sampai skala besar sudah cukup banyak, namun tak menyurutkan langkahnya untuk mendirikan usaha kecap karena peluang bisnis kecap masih cerah, apalagi kalau bisa membuat taste yang berbeda.
”Saya yakin apa yang kami pelajari sekarang akan kami
kembangkan lagi dalam skala industry karena ceruk pasar kecap di sini utamanya
di luar Jawa masih sangat terbuka
sejalan dengan tumbuh kembang usaha kuliner,” ulasnya.
Nursanti, salah satu instruktur dari TCI yang
mendampingi Christovictor belajar membuat kecap di lab uji TCI, menuturkan,
pelatihan private membuat kecab ini dibagi empat macam, yakni kecap manis tanpa
pengawet dan kecap maanis dengan pengawet. Selain itu, pihak TCI juga
mengajarkan cara membuat kecap asin tanpa bahan pengawet (makanan) dan kecap
asin dengan pengawet.
Secara umum, kecap adalah cairan kental yang banyak
mengandung protein diperoleh dari rebusan kedelai yang telah difermentasi dan
ditambah gula, garam serta bumbu-bumbu hingga punya cita rasa yang khas.
Kecap adalah sari kedelai yang telah difermentasikan
dengan atau tanpa penambah gula kelapa dan bumbu. Pada proses pengolahan kecap ini menggunakan
bahan dasar kedelai. Kedelai berbiji hitam lebih disukai produsen kecap karena
dapat member warna hitam alami pada kecap yang diproduksi. Namun karena
keterbatasan produksi kecap hitam, maka produsen kecap lebih banyak menggunakan
kedelai berbiji kuning.
Kecap dapat dibuat melalui tiga cara, yaitu
fermentasi, hidrolisis asam dan kombinasi fermentasi dan hidrolisis asam. Kecab
yang dibuat secara fermentasi biasanya punya cita rasa dan aroma yang lebih disukai konsumen. ”Pada prinsipnya
pembuatan kecap secara fermentasi berkaitan dengan penguraian protein, lemak
dan karbohidrat menjadi asam amino, asam lemak dan monosakarida,” terang Santi,
sapaan Nursanti di laboratorium teknologi pangan TCI. (ahn)
0 komentar:
Posting Komentar